Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
Uncategorized

Satlantas Polrestabes Medan Kembali Disorot, Dugaan Pungli Bayangi Pelayanan SIM

4
×

Satlantas Polrestabes Medan Kembali Disorot, Dugaan Pungli Bayangi Pelayanan SIM

Sebarkan artikel ini

Surat Izin Mengemudi (SIM) A dibandrol 850 ribu rupiah tanpa ikuti tes teori dan praktek di Satlantas Polrestabes Medan.

Medan, RedaksiBintang.id – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) kembali mencoreng nama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Medan. Slogan “Bebas Pungli” yang kerap digaungkan oleh Kakorlantas Polri seolah kehilangan makna di Satpas Polrestabes Medan, sebagaimana terungkap pada Selasa (17/12/2024).

Hal ini terungkap ketika tim media melakukan penyelidikan langsung ke lokasi guna memastikan laporan masyarakat. Salah satu pemohon SIM, seorang pria berinisial I, membagikan pengalamannya.

“Saya kemarin pagi (16/12) datang ke sini buat SIM, bayar sama polisi berinisial J sebesar Rp850 ribu. Katanya selesai sore. Tapi pas sore saya disuruh datang lagi besok pagi karena alasan jaringan rusak,” ungkapnya dengan nada kesal.

Tak hanya itu, pemohon juga menambahkan, “Bayar mahal, Rp850 ribu tanpa ujian apa pun, langsung foto. Tapi kesalnya itu, janji selesai sore, malah selesai keesokan harinya jam 4 sore.”

Saat tim media mencoba meminta klarifikasi dari Kasat Lantas Polrestabes Medan, Kompol Andika Purba, menunda memilih bungkam dan enggan memberikan keterangan terkait dugaan pungli ini.

Begitu pula dengan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, yang hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan resmi.

Dugaan pungli ini memunculkan pertanyaan besar mengenai integritas pelayanan publik di lingkungan Satlantas Polrestabes Medan. Publik kini menantikan tanggapan dan tindakan tegas dari pihak kepolisian untuk membersihkan oknum-oknum yang mencederai kepercayaan masyarakat.

Akankah Slogan “Bebas Pungli” Hanya Sekedar Janji?
Kasus ini menjadi sorotan dan memicu kekecewaan masyarakat terhadap komitmen Polri dalam anggota pungli. Harapan masyarakat kini bersandar pada langkah konkret yang akan diambil untuk mengusut tuntas praktik ini. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *